Ketika dilakukan penangkapan, tersangka tidak bersama korban RA. Sehingga, dilakukan pencarian yang membuahkan hasil menemukan RA tergeletak di sungai. Dengan, kondisi jasad korban sudah tidak bernyawa dengan sejumlah luka bacokan, sayatan serta tusukan dibeberapa bagian tubuh.
“Syukurlah, korban sudah kita temukan dengan kondisi pakaian masih lengkap,” kata Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo yang turut melakukan pencarian.
Jenazah selanjutnya dievakuasi ke RSUD Langsa untuk dilakukan visum. Hasilnya ditemukan sepuluh luka bacok, sayatan dan tusukan pada tubuh korban. Di antaranya di pundak kiri, leher, bahu, dada tangan hingga jari. Lebar luka tersebut berkisar 0,5 sentimeter hingga delapan sentimeter.
“Penyebab kematian korban, putusnya nadi besar di sebelah kiri,” jelas Arief.
Kejadian tersebut, menjadi sorotan dan kisah pilu oleh seluruh masyarakat di Aceh setelah mendapatkan kabar RA berakhir ditangan pelaku yang ingin menolong sang Ibu diperkosa. Sebab, RA cukup dikenal sosok anak yang pintar dengan duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Dengan prestasi ranking 1 atau 2 di sekolahnya dan sudah bisa membaca Al-Qur’an.
”Turut berduka citalah, anak itu cukup pintar. Saya harap, pelakunya dihukum seberat-beratnya,” ujar Aris Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.( M Irwan)
